top of page
batuan-temple.jpg

CANDI BATUAN

Di Desa Adat Batuan terdapat Pura Puseh yang sangat indah dan artistik. Pura yang berdiri megah di sisi utara Desa Batuan ini secara administratif terletak di Banjar Tengah, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Selain memancarkan vibrasi spiritual yang tinggi, Pura Puseh Desa Batuan juga memiliki perjalanan sejarah yang sangat panjang, dan di dalamnya terdapat peninggalan purbakala dari zaman prasejarah. Masuknya pengaruh budaya Hindu ke Bali menjadikan batu alam di pura ini sebagai tempat pemujaan, baik kepada leluhur maupun untuk pemujaan Dewa Hindu.
Banyak bangunan cagar budaya di Bali, keberadaannya sangat erat kaitannya dengan perjalanan sejarah dan tatanan kehidupan masyarakat Bali. Disebutkan dalam sebuah prasasti bahwa Pura Puseh Batuan dibangun sekitar tahun Saka 944 (1020 M) pada masa pemerintahan Raja Paduka Aji Sri Dharmawangsa Wardhana dari Dinasti Warmadewa. Peninggalan sebuah bangunan kuno yang dilestarikan hingga saat ini, memiliki latar belakang sejarah yang berusia hampir seribu tahun dan memiliki nilai seni yang tinggi, getaran aura magis dirasakan oleh orang-orang yang bekerja di dunia spiritual dan hal-hal unik, semua itu menjadikan Pura Puseh ini merupakan pura yang dikhususkan bagi para wisatawan, sehingga dijadikan sebagai objek wisata yang diminati wisatawan dan sering dikunjungi dalam agenda tour di Bali.
Bangunan candi tampak megah di sisi utara jalan dan di seberangnya terdapat bangunan panggung tempat sesekali ditampilkannya tarian Gambuh. Untuk memasuki area pura, pengunjung diharuskan menggunakan kain yang wajib digunakan setiap kali memasuki area pura. Ornamen bangunan candi sangat kental dengan ornamen ukiran khas Bali dengan bahan dasar terbuat dari batu bata merah, baik gapura maupun candi.
Pura Puseh Batuan merupakan bagian dari Kahyangan Tiga dengan pelataran tengah/bagian Madya Mandala dimana terdapat Bale Agung, Bale Kulkul dan Kori Agung yang terlihat begitu megah berdiri sebagai tempat keluar masuknya para Dewa, seperti Pretima yang menggambarkan benda keramat berupa patung kecil sebagai simbol The Commonwealth God ada di sini. Kori Agung diapit oleh beberapa arca berukuran raksasa yang dilambangkan sebagai penjaga dan di sisi kiri dan kanan Kori Agung diapit oleh 2 buah pintu kecil untuk keluar masuknya umat yang hendak sembahyang di pelataran utama pura. Di halaman utama Mandala terdapat berbagai tempat suci seperti Meru dan Padmasana, berfungsi sebagai tempat pemujaan Ida Sang Hyang Widhi dan di belakang pura terdapat balai wantilan tempat menyimpan benda-benda purbakala. Satu lagi bukti keagungan candi yang selalu memancarkan pesona selain nilai sejarahnya yang sangat tinggi
Fasilitas yang tersedia di area candi ini adalah toilet dan area parkir yang memadai bagi pengunjung yang datang. Pura Puseh Batuan yang merupakan jalur wisata dari Celuk menuju Ubud berjarak kurang lebih 18 Km dari Kota Denpasar, sehingga dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar 30 menit saja. Penataan pura yang sangat bagus dan indah serta ornamen pada bangunan pura yang luar biasa indah membuat pura ini ramai dikunjungi wisatawan setiap harinya.

bottom of page